Perdebatan  panjang tentang nasib Nabi Isa AS atau Yesus Sang Juru Selamat dalam  pandangan Kristiani, tak pernah lekang ditelan bergulirnya zaman.  Perdebatan itu bahkan tampaknya akan kembali menguat seiring klaim  ditemukannya kitab Injil berusia lebih dari 1.500 tahun.
Menurut situs highperspective, dalam kitab Injil versi  Barnabas yang ditemukan itu terdapat klaim bahwa Nabi Isa AS atau Yesus,  tidak pernah disalibkan. Yang disalibkan adalah sahabatnya, Yudas  Iskariot—atau Yahudza dalam versi Islam. Injil Barnabas adalah Injil di  luar Injil-injil kanonik yang direstui dan diresmikan Vatikan, yakni  Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Sebagaimana versi Islam, Injil tua itu menyatakan, Yesus langsung diangkat ke surga, sementara Yudas dengan iradah Allah disamarkan sehingga menyerupai Yesus dan disalibkan dalam prosesi sebagaimana yang diyakini selama ini.Sayangnya, situs itu sendiri kurang menjelaskan dengan detil kapan pemerintah Turki menemukan Injil tua tersebut. Situs itu hanya menulis bahwa pemerintah Turki merilis sebuah laporan bahwa penemuan Injil tua itu seiring operasi anti-penyelundupan yang digelar di semenanjung Mediterania. Operasi itu, menurut higherperspective, menangkap kelompok penyelundup dan menyita aneka rupa barang selundupan, termasuk barang-barang antik hasil perburuan harta secara ilegal dan bahan peledak.
Sebuah media di Timur Tengah Alarabiya melaporkan bahwa  pemerintah Turki akan menerjemahkan alkitab berusia 1.500 tahun.
Injil kuno yang menyebut kerasulan Muhammad SAW itu memang sempat  mengundang perhatian dunia. Selain menyebut akan datangnya Nabi  Muhammad, Injil itu juga menyebut bahwa Yesus adalah manusia fana dan  tak pernah disalib.
Injil Barnabas yang di percaya para analis sebagai tambahan dari  kitab-kitab injil asli seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes  menarik perhatian awal tahun ini. Dalam kitab Yesus telah meramalkan  kedatangan Nabi Muhammad.
Pada Februari 2014 lalu, Vatikan secara resmi telah meminta untuk  melihat alkitab yang ditemukan Turki selama operasi penyelundupan pada  tahun 2000. Pekan ini kutipan dari dokumen asli tersebut telah di  terjemahkan. Dokumen yang ditulis dengan bahasa Syriac dialek Aram  tersebut menyangkal Ketuhanan Yesus.
Laporan sebuah majalah online Y-Jesus yang berbasis di  Amerika Serikat dalam analisisnya mengenai Injil Barnabas mengungkapkan,  teks dokumen secara efektif menyangkal keilahian Yesus dan menolak  konsep trinitas, kepercayaan kristen yang mendefinisikan Allah dalam  tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Laporan itu juga menyatakan dalam Injil Barnabas, Yudas Iskariot  disebut sebagai orang yang mati disalib dan bukan Yesus. Sementara dalam  Perjanjian Baru, Yudas disebut mengkhianati Yesus.
Pernyataan dari laporan kajian terhadap Injil Barnabas tersebut  menantang pesan Kristen selama ini. Pesan selama ini, kematian Yesus  dikatakan sebagai pengorbanan Juru Selamat bagi dosa-dosa Kristen dan  kebangkitanya sebagai harapan kehidupan kekal.
Pernyataan Injil Barnabas mendukung keyakinan Islam bahwa penyaliban Yesus tidak pernah terjadi.
St Barnabas secara tradisional diidentifikasikan sebagai pendiri Gereja Siprus. Ia adalah orang Kristen pertama yang dianggap sebagai rasul bagi umat Kristen.
St Barnabas secara tradisional diidentifikasikan sebagai pendiri Gereja Siprus. Ia adalah orang Kristen pertama yang dianggap sebagai rasul bagi umat Kristen.
Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay, mengatakan,  teks dari Injil Barnabas tersebut dilaporkan bernilai sekitar 22 juta  dolar.
“Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil memperlakukan Yesus sebagai manusia bukan Tuhan. Ini menolak ide dari tritunggal kudus dan penyaliban. Serta ramalan Yesus akan kedatangan Nabi Muhammad,” Kata Gunay seperti dilaporkan dalam salah satu surat kabar setempat.
Injil-injil non kanonik tak hanya Injil Barnabas. Selain versi  Barnabas, ada 80-an Injil lain yang tidak diakui Vatikan, yang  kesemuanya disebut Injil Apocrypa.
Namun tak semua Injil kanonik diakui Vatikan. Kabarnya, hanya  setengah bagian Injil versi Markus yang diakui Vatikan. Beberapa sumber  Kristiani menyebutkan, Clement (150-215), uskup Alexandria yang  berpengaruh, menulis surat (kontroversial) ke Theodora bahwa Gereja  memiliki versi lain Injil Markus. Versi itu dijaga ketat dan hanya boleh  dibaca oleh orang tertentu. Markus disebutkan menulis versi lain  kitabnya yang lebih spiritual, yang hanya ditujukan bagi mereka yang  ‘being perfected’.
Saat ini injil dijaga ketat oleh pihak berwenang Turki sebelum  diserahkan pada Museum Etnografi Ankara. Rencananya teks asli injil  tersebut akan dipamerkan di museum
Sumber artikel:
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori  dengan judul Injil Berusia 1.500 Tahun Membenarkan Kerasulan Muhammad dan Yesus Tidak Pernah Disalib. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://narutosipudenost.blogspot.com/2015/03/injil-berusia-1500-tahun-membenarkan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: 
Unknown - Sabtu, 28 Maret 2015
Belum ada komentar untuk "Injil Berusia 1.500 Tahun Membenarkan Kerasulan Muhammad dan Yesus Tidak Pernah Disalib"
Posting Komentar